PETA KONSEP
Penyimpangan sosial
Bentuk penyimpangan
Di keluarga Di masyarakat
Berdasarkan kadar
penyimpangan
* Penyimpangan primer
* Penyimpangan
sekunder
Berdasarkan sifatnya
* Penyimpangan
positif
* Penyimpangan
negatif
Berdasarkan pelaku
* Penyimpangan individu
* Penyimpangan kelompok
* Penyimpangan campuran
Menimbulkan bebagai bentuk penyakit
sosial dalam masyarakat
Upaya pencegahan perilaku
menyimpang di lingkungan rumah,
sekolah dan masyarakat
BAB 3 PENYAKIT SOSIAL SEBAGAI AKIBAT
PENYIMPANGAN SOSIAL DAN UPAYA PENCEGAHANNYA
Kita tentunya menginginkan suatu kehidupan yang harmonis,
selaras, dan sesuai dengan tatanan sosial yang berlaku. Akan tetapi,
di kehidupan masyarakat yang majemuk seperti sekarang ini, hal
tersebut sangatlah sulit dijumpai. Bahkan dapat dikatakan bahwa
kondisi masyarakat yang harmonis dan selaras tersebut hanyalah
sebatas angan-angan belaka, karena tindakan penyimpangan sosial
pasti selalu ada, meskipun bentuk penyimpangan yang terjadi
tersebut sangat kecil atau ringan. Sebagai contoh dalam kehidupan
sehari-hari kita sering melihat orang yang tidak tertib dalam berlalu
lintas, berbagai tindak kejahatan, dan lain sebagainya. Berbagai
bentuk penyimpangan sosial dan upaya pencegahannya dapat
kalian pelajari pada pembahasan berikut ini.
PENYAKIT SOSIAL SEBAGAI
AKIBAT PENYIMPANGAN
SOSIAL DAN UPAYA
PENCEGAHANNYA
3
BAB
A. Perilaku Penyimpangan
Perilaku penyimpangan (deviasi sosial) adalah semua bentuk
perilaku yang tidak sesuai dengan norma-norma sosial yang ada.
Perilaku penyimpangan dapat terjadi di mana saja, baik di keluarga
maupun di masyarakat. Menurut G. Kartasaputra, perilaku
penyimpangan adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh
seseorang atau sekelompok orang yang tidak sesuai atau tidak
menyesuaikan diri dengan norma-norma yang berlaku di
masyarakat, baik yang dilakukan secara sadar ataupun tidak.
1. Hal-Hal yang Memengaruhi Terjadinya Perilaku
Penyimpangan
Terjadinya perilaku penyimpangan dapat dipengaruhi oleh halhal
berikut ini.
a. Tidak mempunyai seseorang sebagai panutan dalam memahami
dan meresapi tata nilai atau norma-norma yang berlaku di
masyarakat. Kondisi semacam ini lazim disebut sebagai hasil
proses sosialisasi yang tidak sempurna. Akibatnya, ia tidak
bisa membedakan hal-hal yang baik ataupun yang buruk, benar
atau salah, pantas atau tidak pantas, dan sebagainya.
b. Pengaruh lingkungan kehidupan sosial yang tidak baik, misalnya
lingkungan yang sering terjadi tindak penyimpangan,
seperti prostitusi, perjudian, mabuk-mabukan, dan sebagainya.
c. Proses bersosialisasi yang negatif, karena bergaul dengan para
pelaku penyimpangan sosial, seperti kelompok preman,
pemabuk, penjudi, dan sebagainya.
d. Ketidakadilan, sehingga pihak-pihak yang dirugikan melakukan
protes, unjuk rasa, bahkan bisa menjurus ke tindakan
anarkis.
2. Bentuk-Bentuk Penyimpangan
Penyimpangan sosial dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
dilihat berdasarkan kadar penyimpangannya dan dilihat berdasarkan
pelaku penyimpangannya.
a. Berdasarkan Kadar Penyimpangan
1 ) Penyimpangan primer
Penyimpangan primer disebut juga penyimpangan ringan.
pelaku penyimpangan ini umumnya tidak menyadari bahwa dirinya
melakukan penyimpangan. Penyimpangan primer dilakukan tidak
secara terus menerus (insidental saja) dan pada umumnya tidak
begitu merugikan orang lain, misalnya mabuk saat pesta, mencoretcoret
tembok tetangga, ataupun balapan liar di jalan.
Penyimpangan jenis ini bersifat sementara (temporer), maka
orang yang melakukan penyimpangan primer, masih dapat diterima
oleh masyarakat.
2 ) Penyimpangan sekunder
Penyimpangan sekunder disebut juga penyimpangan berat.
Umumnya perilaku penyimpangan dilakukan oleh seseorang secara
berulang-ulang dan terus menerus meskipun pelakunya sudah
dikenai sanksi. Bentuk penyimpangan ini mengarah pada tindak
kriminal, seperti pembunuhan, perampokan, dan pencurian.
Penyimpangan jenis ini sangat merugikan orang lain, sehingga
pelakunya dapat dikenai sanksi hukum atau pidana.
b. Berdasarkan Pelaku Penyimpangan
1 ) Penyimpangan individu (individual deviation)
Penyimpangan jenis ini dilakukan secara perorangan tanpa
campur tangan orang lain. Contohnya seorang pejabat yang korupsi,
oknum polisi yang melakukan pemerasan terhadap individu yang
memiliki suatu kasus, suami atau istri yang selingkuh, dan anak
yang durhaka terhadap orang tua.
Dilihat dari kadarnya penyimpangan perilaku yang bersifat
individual, menyebabkan pelakunya mendapat sebutan seperti
pembandel, pembangkang, pelanggar, bahkan penjahat.
2 ) Penyimpangan kelompok (group deviation)
Penyimpangan jenis ini dilakukan oleh beberapa orang yang secara
bersama-sama melakukan tindakan yang menyimpang. Contohnya
pesta narkoba yang dilakukan kelompok satu geng, perkelahian massal
yang dilakukan antarkelompok suku, ataupun pemberontakan.
Penyimpangan kelompok biasanya sulit untuk dikendalikan,
karena kelompok-kelompok tersebut umumnya mempunyai nilainilai
serta kaidah-kaidah sendiri yang berlaku bagi semua anggota
kelompoknya. Sikap fanatik yang dimiliki setiap anggota terhadap
kelompoknya menyebabkan mereka merasa tidak melakukan perilaku
yang menyimpang. Hal tersebut menyebabkan penyimpangan
kelompok lebih berbahaya daripada penyimpangan
individu.
3 ) Penyimpangan campuran (mixture of both
deviation)
Penyimpangan campuran diawali dari penyimpangan
individu. Akan tetapi, seiring dengan
berjalannya waktu, ia (pelaku penyimpangan) dapat
memengaruhi orang lain, sehingga ikut melakukan
tindakan menyimpang seperti halnya dirinya.
Contoh penyimpangan campuran adalah sindikat
narkoba, sindikat uang palsu, ataupun demonstrasi
yang berkembang menjadi amuk
3. Sifat-Sifat Penyimpangan
Dilihat dari sifatnya, penyimpangan dapat dibedakan
menjadi dua macam, yaitu penyimpangan
sosial yang bersifat positif dan yang bersifat negatif.
a. Penyimpangan yang Bersifat Positif
Penyimpangan yang bersifat positif merupakan
suatu bentuk penyimpangan atau perilaku yang tidak
sesuai dengan nilai-nilai dan norma-norma yang
berlaku, tetapi mempunyai dampak positif terhadap
dirinya maupun masyarakat. Penyimpangan ini
memberikan unsur inovatif dan kreatif sehingga
dapat diterima oleh masyarakat, meskipun caranya
masih belum umum atau menyimpang dari norma
yang berlaku. Misalnya, pada masyarakat yang masih
tradisional, perempuan yang melakukan aktivitas
atau menjalin profesi yang umum dilakukan oleh lakilaki
seperti berkarir di bidang politik, menjadi
pembalap, sopir taksi, anggota militer dan lain-lain
oleh sebagian orang masih dianggap tabu. Namun
hal tersebut mempunyai dampak positif, yaitu
emansipasi wanita.
b. Penyimpangan yang Bersifat Negatif
Penyimpangan yang bersifat negatif merupakan
penyimpangan yang cenderung mengarah pada tindakan yang
dipandang rendah, berdampak buruk serta merugikan bagi pelaku
dan juga masyarakat. Bobot penyimpangan negatif dapat dilihat
dari norma-norma atau nilai-nilai yang telah dilanggar. Pelanggaran
terhadap norma-norma kesopanan dinilai lebih ringan dibanding
pelanggaran terhadap norma hukum. Contoh penyimpangan yang
bersifat negatif, membolos, pembunuhan, pencurian, korupsi, dan
sebagainya.
B. Berbagai Penyakit Sosial dalam Masyarakat
Segala tindakan atau perilaku yang tidak sesuai dengan nilainilai
dan norma yang berlaku dalam masyarakat dianggap sebagai
bentuk penyimpangan.
Penyimpangan bersumber dari pergaulan
yang berbeda (differential
association) yang dipelajari melalui
proses alih budaya. Individu yang
menyerap suatu subkebudayaan
menyimpang (deviant subculture)
dari kelompok-kelompok atau
lingkungan tertentu dalam
masyarakat akan cenderung
berperilaku menyimpang.
Jeli Jendela Info
Carilah artikel dan gambar dari beberapa media
yang termasuk dalam penyimpangan individu, penyimpangan kelompok
maupun penyimpangan campuran. Susunlah dengan kelompok belajar kalian menjadi
satu buku kliping, dan serahkan kepada bapak/ibu guru!
Ajang Kreasi
Bentuk-bentuk penyimpangan tersebut apabila terus berkembang akan
menyebabkan timbulnya penyakit sosial dalam masyarakat. Adapun
bentuk-bentuk penyimpangan serta berbagai penyakit sosial yang
ada dalam masyarakat bermacam-macam. Berikut ini berbagai
penyakit sosial yang ada dalam masyarakat.
1 . Minuman Keras (Miras)
Minuman keras adalah minuman dengan kandungan alkohol
lebih dari 5%. Akan tetapi, berdasarkan ketetapan dari Majelis Ulama
Indonesia (MUI), setiap minuman yang mengandung alkohol,
berapa pun kadarnya, dapat dikategorikan sebagai minuman keras
dan itu diharamkan (dilarang) penyalahgunaannya. Adapun yang
dimaksud penyalahgunaan di sini adalah suatu bentuk pemakaian
yang tidak sesuai dengan ambang batas kesehatan. Artinya, pada
dasarnya boleh digunakan sejauh hanya untuk maksud pengobatan
atau kesehatan di bawah pengawasan dokter atau ahlinya.
Di beberapa daerah di
tradisional yang dapat digolongkan sebagai minuman keras.
Sebenarnya, jika digunakan tidak secara berlebihan jamu atau
minuman tradisional yang dapat digolongkan sebagai minuman
keras tersebut dapat bermanfaat bagi tubuh. Namun, sangat
disayangkan jika jamu atau minuman tradisional yang dapat
digolongkan sebagai minuman keras tersebut dikonsumsi secara
berlebihan atau sengaja digunakan untuk mabuk-mabukan.
sebagai penyakit masyarakat. Pada banyak kasus
kejahatan, para pelaku umumnya berada dalam
kondisi mabuk minuman keras. Hal ini dikarenakan
saat seseorang mabuk, ia akan kehilangan rasa
malunya, tindakannya tidak terkontrol, dan sering
kali melakukan hal-hal yang melanggar aturan
masyarakat atau aturan hukum. Minuman keras juga
berbahaya saat seseorang sedang mengemudi,
karena dapat merusak konsentrasi pengemudi
sehingga dapat menimbulkan kecelakaan. Pada
pemakaian jangka panjang, tidak jarang para pemabuk
minuman keras tersebut dapat meninggal dunia
karena organ lambung atau hatinya rusak terpengaruh
efek samping alkohol yang kerap dikonsumsinya.
2. Penyalahgunaan Narkotika
Pada awalnya, narkotika digunakan untuk keperluan medis,
terutama sebagai bahan campuran obat-obatan dan berbagai
penggunaan medis lainnya. Narkotika banyak digunakan dalam
keperluan operasi medis, karena narkotika memberikan efek
nyaman dan dapat menghilangkan rasa sakit sementara waktu,
sehingga pasien dapat dioperasi tanpa merasa sakit.
Pada pemakaiannya di bidang medis, dibutuhkan seorang dokter
ahli untuk mengetahui kadar yang tepat bagi manusia, karena obatobatan
yang termasuk narkotika mempunyai efek ketergantungan
bagi para pemakainya.
Penyalahgunaan narkotika dilakukan secara sembarangan
tanpa memerhatikan dosis penggunaannya. Pemakaiannya pun
dilakukan dengan berbagai cara, misalnya dihirup asapnya, dihirup
serbuknya, disuntikkan, ataupun ditelan dalam bentuk pil atau
kapsul. Pengguna yang kecanduan, merusak sistem saraf manusia,
bahkan dapat menyebabkan kematian. Berikut adalah contoh zatzat
yang termasuk dalam kategori narkotika.
a. Heroin
Heroin adalah jenis narkotika yang sangat keras dengan zat
adiktif yang cukup tinggi dan bentuk yang beragam, seperti butiran,
tepung, atau pun cair. Zat ini sifatnya memperdaya penggunanya
dengan cepat, baik secara fisik ataupun mental. Bagi mereka yang
telah kecanduan, usaha untuk menghentikan pemakaiannya dapat
menimbulkan rasa sakit disertai kejang-kejang, kram perut dan
muntah-muntah, keluar ingus, mata berair, kehilangan nafsu makan,
serta dapat kehilangan cairan tubuh (dehidrasi). Salah satu jenis
heroin yang banyak disalahgunakan dalam masyarakat adalah putauw.
b. Ganja
Ganja mengandung zat kimia yang dapat memengaruhi
perasaan, penglihatan, dan pendengaran. Dampak penyalahgunaan
diantaranya adalah hilangnya konsentrasi, meningkatnya denyut
jantung, gelisah, panik, depresi, serta sering berhalusinasi.
ganja biasanya melakukan penyalahgunaan ganja dengan cara
dihisap seperti halnya tembakau pada rokok.
c . Ekstasi
Ekstasi termasuk jenis zat psikotropika yang diproduksi secara
illegal dalam bentuk tablet ataupun kapsul. Jenis obat ini mampu
mendorong penggunanya berenergi secara lebih bahkan di luar
kewajarannya. Hal ini menyebabkan pengguna berkeringat secara
berlebih juga. Akibatnya, pengguna akan selalu merasa haus dan
bahkan dehidrasi. Dampak yang ditimbulkan dari pengguna ekstasi,
di antaranya diare, rasa haus yang berlebihan, hiperaktif, sakit kepala,
menggigil, detak jantung tidak teratur, dan hilangnya nafsu makan.
d. Shabu-Shabu
Shabu-shabu berbentuk kristal kecil yang tidak berbau dan
tidak berwarna. Jenis zat ini menimbulkan dampak negatif yang
sangat kuat bagi penggunanya, khususnya di bagian saraf.
Dampak yang ditimbulkan dari pengguna shabu-shabu di
antaranya penurunan berat badan secara berlebihan, impotensi,
sariawan akut, halusinasi, kerusakan ginjal, jantung, dan hati, stroke,
Bab 6 Penyakit Sosial sebagai Akibat Penyimpangan Sosial dan Upaya Pencegahannya 161
bahkan dapat diakhiri dengan kematian. Shabu-shabu dihirup
asapnya.
menggunakan alat yang dikenal dengan sebutan bong.
e. Amphetamin
Amphetamin merupakan jenis obat-obatan yang mampu
mendorong dan memiliki dampak perangsang yang sangat kuat
pada jaringan saraf. Dampak yang ditimbulkan dari penggunaan
obat ini, di antaranya penurunan berat badan yang drastis, gelisah,
kenaikan tekanan darah dan denyut jantung, paranoid, mudah lelah
dan pingsan, serta penggunanya sering bertindak kasar dan
berperilaku aneh.
f. Inhalen
Inhalen merupakan salah satu bentuk tindakan
menyimpang dengan cara menghirup uap lem, thinner,
cat, atau sejenisnya. Tindakan ini sering dilakukan
oleh anak-anak jalanan yang lazim disebut dengan
ngelem. Penyalahgunaan inhalen dapat memengaruhi
perkembangan otot-otot sarat, kerusakan paru-paru
dan hati, serta gagal jantung.
3. Perkelahian Antarpelajar
Perkelahian antarpelajar sering terjadi di kota-kota besar
seperti
tersebut tidak hanya menggunakan tangan kosong atau perkelahian
satu lawan satu, melainkan perkelahian bersenjata, bahkan ada yang
menggunakan senjata tajam serta dilakukan secara berkelompok.
Banyak korban berjatuhan, bahkan ada yang meninggal dunia. Lebih
disayangkan lagi, kebanyakan korban perkelahian tersebut adalah
mereka yang justru tidak terlibat perkelahian secara langsung.
Mereka umumnya hanya sekadar lewat atau hanya karena salah
sasaran pengeroyokan.
Kondisi ini jelas sangat mengganggu dan membawa dampak
psikis dan traumatis bagi masyarakat, khususnya kalangan pelajar.
Pada umumnya mereka menjadi was-was, sehingga kreativitas
mereka menjadi terhambat. Hal ini tentu saja membutuhkan
perhatian dari semua kalangan sehingga dapat tercipta suasana yang
nyaman dan kondusif khususnya bagi masyarakat usia sekolah.
4. Perilaku Seks di Luar Nikah
Perilaku seks di luar nikah selain ditentang oleh norma-norma
sosial, juga secara tegas dilarang oleh agama. Perilaku menyimpang
ini dapat dilakukan oleh seorang laki-laki dan perempuan yang
belum atau bahkan tidak memiliki ikatan resmi.
Narkotika dapat dibedakan
menjadi dua jenis, yaitu narkotika
alami dan narkotika buatan.
Narkotika alami misalnya ganja,
candu, dan kokain sedangkan
narkotika buatan atau sintesis
misalnya morfin, heroin, putauw,
dan shabu-shabu.
Jeli Jendela Info
5 . B e r j u d i
Berjudi merupakan salah satu bentuk penyimpangan
sosial. Hal ini dikarenakan berjudi mempertaruhkan harta
atau nafkah yang seharusnya dapat dimanfaatkan.
Seseorang yang gemar berjudi akan menjadi malas dan
hanya berangan-angan mendapatkan banyak uang dengan
cara-cara yang sebenarnya belum pasti.
adanya perjudian, sehingga seluruh kegiatan
perjudian di
dikenai sanksi hukum. Akan tetapi, dalam beberapa kasus,
aparat keamanan masih menolerir kegiatan perjudian yang
berkedok budaya, misalnya perjudian yang dilakukan
masyarakat saat salah seorang warganya mempunyai
hajatan. Langkah ini sebenarnya kurang tepat, mengingat
bagaimana pun juga hal ini tetap merupakan bentuk
perjudian yang dilarang agama.
6. Kejahatan (Kriminalitas)
Kejahatan adalah tingkah laku yang melanggar hukum dan
melanggar norma-norma sosial, sehingga masyarakat menentangnya.
Sementara itu secara yuridis formal, kejahatan adalah bentuk
tingkah laku yang bertentangan dengan moral kemanusiaan
(immoril), merugikan masyarakat, sifatnya asosiatif dan melanggar
hukum serta undang-undang pidana. Tindak kejahatan bisa dilakukan
oleh siapa pun baik wanita maupun pria, dapat berlangsung
pada usia anak, dewasa, maupun usia lanjut.
Tindak kejahatan pada umumnya terjadi pada masyarakat yang
mengalami perubahan kebudayaan yang cepat yang tidak dapat
diikuti oleh semua anggota masyarakat, sehingga tidak terjadi
penyesuaian yang sempurna. Selain itu tindak kejahatan yang disebabkan
karena adanya tekanan mental atau adanya kepincangan
sosial. Oleh karena itu tindak kejahatan (kriminalitas) sering terjadi
pada masyarakat yang dinamis seperti di perkotaan. Tindak kejahatan
(kriminalitas) misalnya adalah pembunuhan, penjambretan,
perampokan, korupsi, dan lain-lain.
Dampak negatif dari perilaku seks di luar nikah, antara lain, lahirnya
anak di luar nikah, terjangkit PMS (penyakit menular seksual),
bahkan HIV/AIDS, dan turunnya moral para pelaku.
Buatlah kliping tentang bahaya NAPZA (narkotika, alkohol, psikotropika, dan zat
adiktif lainnya) bersama kelompok belajar kalian! Artikel terbaik menurut penilaian
guru dapat dipasang di majalah dinding sekolah!
Ajang Kreasi
C. Dampak Perilaku Penyimpangan Sosial
Berbagai bentuk perilaku menyimpang yang ada di masyarakat
akan membawa dampak bagi pelaku maupun bagi kehidupan masyarakat
pada umumnya.
1. Dampak Bagi Pelaku
Berbagai bentuk perilaku menyimpang yang dilakukan oleh
seorang individu akan memberikan dampak bagi si pelaku. Berikut
ini beberapa dampak tersebut.
a. Memberikan pengaruh psikologis atau penderitaan kejiwaan
serta tekanan mental terhadap pelaku karena akan dikucilkan
dari kehidupan masyarakat atau dijauhi dari pergaulan.
b. Dapat menghancurkan masa depan pelaku penyimpangan.
c. Dapat menjauhkan pelaku dari Tuhan dan dekat dengan perbuatan
dosa.
d. Perbuatan yang dilakukan dapat mencelakakan dirinya sendiri.
2. Dampak Bagi Orang Lain/Kehidupan Masyarakat
Perilaku penyimpangan juga membawa dampak bagi orang
lain atau kehidupan masyarakat pada umumnya. Beberapa di
antaranya adalah meliputi hal-hal berikut ini.
a. Dapat mengganggu keamanan, ketertiban dan ketidakharmonisan
dalam masyarakat.
b. Merusak tatanan nilai, norma, dan berbagai pranata sosial
yang berlaku di masyarakat.
c. Menimbulkan beban sosial, psikologis, dan ekonomi bagi
keluarga pelaku.
d. Merusak unsur-unsur budaya dan unsur-unsur lain yang mengatur
perilaku individu dalam kehidupan masyarakat.
Dampak yang ditimbulkan sebagai akibat perilaku penyimpangan
sosial, baik terhadap pelaku maupun terhadap orang lain pada umumnya
adalah bersifat negatif. Demikian pula, menurut pandangan
umum, perilaku menyimpang dianggap merugikan masyarakat.
Namun demikian, menurut Emile Durkheim, perilaku menyimpang
tidak serta merta selalu membawa dampak yang negatif.
Menurutnya, perilaku menyimpang juga memiliki kontribusi positif
bagi kehidupan masyarakat.
Adapun beberapa kontribusi penting dari perilaku menyimpang
yang bersifat positif bagi masyarakat meliputi hal-hal berikut ini.
a. Perilaku menyimpang memperkokoh nilai-nilai dan norma
dalam masyarakat.
Bahwa setiap perbuatan baik merupakan lawan dari perbuatan
yang tidak baik. Dapat dikatakan bahwa tidak akan ada kebaikan
tanpa ada ketidak-baikan. Oleh karena itu perilaku penyimpang164
Upaya Pencegahan Penyimpangan Sosial
dalam Keluarga dan Masyarakat D.
an diperlukan untuk semakin menguatkan moral masyarakat.
b. Tanggapan terhadap perilaku menyimpang akan memperjelas
batas moral.
Dengan dikatakan seseorang berperilaku menyimpang, berarti
masyarakat mengetahui kejelasan mengenai apa yang dianggap
benar dan apa yang dianggap salah.
c. Tanggapan terhadap perilaku menyimpang akan menumbuhkan
kesatuan masyarakat.
Setiap ada perilaku penyimpangan masyarakat pada umumnya
secara bersama-sama akan menindak para pelaku penyimpangan.
Hal tersebut menegaskan bahwa ikatan moral akan mempersatukan
masyarakat.
d. Perilaku menyimpang mendorong terjadinya perubahan sosial.
masyarakat, berusaha memberikan alternatif baru terhadap
kondisi masyarakat dan mendorong berlangsungnya perubahan.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa perilaku menyimpang
yang terjadi saat ini akan menjadi moralitas baru bagi
masyarakat di masa depan.
Berbagai upaya dapat dilakukan untuk mencegah perilaku
penyimpangan sosial dalam masyarakat. Upaya-upaya tersebut
dapat dilakukan dari berbagai lingkungan, baik itu lingkungan
keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat.
1. Di Lingkungan Keluarga
Upaya pencegahan perilaku penyimpangan sosial di rumah
memerlukan dukungan dari semua anggota keluarga, baik keluarga
inti maupun keluarga luas. Di dalam hal ini, masing-masing anggota
keluarga harus mampu mengembangkan sikap kepedulian, kompak,
serta saling memahami peran dan kedudukannya masing-masing
di keluarga.
Lakukan pengamatan terhadap perilaku berbagai anggota masyarakat di lingkungan
tempat tinggal kalian! Adakah perilaku penyimpangan yang dilakukan oleh anggota
masyarakat? Bagaimana dampak perilaku penyimpangan tersebut terhadap pelaku
dan juga bagi kehidupan masyarakat? Deskripsikan hasil pengamatan kalian dalam
selembar kertas dan kumpulkan untuk mendapatkan penilaian dari bapak/ibu guru!
Ajang Kreasi
Meskipun keterlibatan seluruh anggota keluarga sangat
dibutuhkan, namun orang tua memegang peran utama dalam
membentuk perwatakan dan membina sikap anak-anaknya. Hal
ini dikarenakan orang tua merupakan figur utama anak yang
dijadikan panutan dan tuntunan, sehingga sudah sepantasnya jika
orang tua harus mampu memberi teladan bagi anak-anaknya.
Dalam hubungannya dengan upaya pencegahan penyimpangan
sosial di lingkungan keluarga, orang tua dapat melakukan beberapa
hal, seperti berikut ini.
a. Menciptakan suasana harmonis, perhatian, dan penuh rasa
kekeluargaan.
b. Menanamkan nilai-nilai budi pekerti, kedisiplinan, dan
ketaatan beribadah.
c. Mengembangkan komunikasi dan hubungan yang akrab
dengan anak.
d. Selalu meluangkan waktu untuk mendengar dan menghargai
pendapat anak, sekaligus mampu memberikan bimbingan atau
solusi jika anak mendapat kesulitan.
e. Memberikan punnish and reward, artinya bersedia memberikan
teguran atau bahkan hukuman jika anak bersalah dan bersedia
memberikan pujian atau bahkan hadiah jika anak berbuat baik
atau memperoleh prestasi.
f. Memberikan tanggung jawab kepada anak sesuai tingkat umur
dan pendidikannya.
Langkah-langkah tersebut merupakan upaya yang dapat
dilakukan orang tua agar tercipta suatu komunikasi yang baik dengan
anak, sehingga anak merasa terlindungi, memiliki panutan atau teladan,
serta merasa memiliki arti penting sebagai bagian dari keluarganya.
2. Di Lingkungan Sekolah
Sekolah merupakan lingkungan pergaulan anak yang cukup
kompleks. Di dalam hal ini, kedudukan pendidik di lingkungan
sekolah memegang peran utama dalam mengarahkan anak untuk
tidak melakukan berbagai penyimpangan sosial. Berbagai hal yang
dapat dilakukan guru selaku pendidik dalam upaya mencegah
perilaku penyimpangan sosial anak didiknya, antara lain, berikut
ini.
a. Mengembangkan hubungan yang erat dengan setiap anak didiknya
agar dapat tercipta komunikasi timbal balik yang seimbang.
b. Menanamkan nilai-nilai disiplin, budi pekerti, moral, dan spiritual
sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.
c. Selalu mengembangkan sikap keterbukaan, jujur, dan saling
percaya.
d. Memberi kebebasan dan mendukung siswa untuk mengembangkan
potensi diri, sejauh potensi tersebut bersifat positif.
Mengembangkan Sikap Simpati terhadap
Pelaku Penyimpangan Sosial E.
e. Bersedia mendengar keluhan siswa serta mampu bertindak
sebagai konseling untuk membantu siswa mengatasi berbagai
permasalahan, baik yang dihadapinya di sekolah atau yang
dihadapinya di rumah.
3. Di Lingkungan Masyarakat
Lingkungan pergaulan dalam masyarakat sangat mampu memengaruhi
pola pikir seseorang. Dalam hal ini, perlu tercipta
lingkungan pergaulan yang sehat dan nyaman sehingga dapat
dijadikan tempat ideal untuk membentuk karakter anak yang baik.
Adapun hal-hal yang dapat dikembangkan dalam masyarakat agar
upaya pencegahan perilaku penyimpangan sosial dapat tercapai,
antara lain, berikut ini.
a. Mengembangkan kerukunan antarwarga masyarakat. Sikap ini
akan mampu meningkatkan rasa kepedulian, gotong royong,
dan kekompakan antarsesama warga masyarakat. Jika dalam
suatu masyarakat tercipta kekompakan, maka perilaku
penyimpangan dapat diminimalisasikan.
b. Membudayakan perilaku disiplin bagi warga masyarakat,
misalnya disiplin dalam menghormati keputusan-keputusan
bersama, seperti tamu bermalam harap lapor RT, penetapan jam
belajar anak, menjaga kebersihan lingkungan, dan sebagainya.
c. Mengembangkan berbagai kegiatan warga yang bersifat
positif, seperti perkumpulan PKK, Karang Taruna, pengajian,
atau berbagai kegiatan lain yang mengarah kepada peningkatan
kemampuan masyarakat yang lebih maju dan dinamis.
Jika beberapa upaya tersebut dapat diterapkan dalam suatu
lingkungan masyarakat, maka kelompok pelaku penyimpangan
sosial akan merasa risih dan jengah, sehingga mereka akan merasa
malu jika melakukan tindakan penyimpangan sosial di lingkungan
tempat tinggalnya.
mendapatkan hukuman dari pihak yang berwajib. Akan tetapi, jika
para pelaku penyimpangan sosial tersebut masih dapat dibina, maka
sebaiknya kita kembangkan sikap simpati terhadap para pelaku
penyimpangan sosial tersebut.
Diskusikan dengan kelompok belajar kalian tentang upaya-upaya pencegahan perilaku
penyimpangan sosial, baik di keluarga, lingkungan sekolah, ataupun lingkungan
masyarakat, selain yang tercantum dalam buku ini! Presentasikan hasil diskusi kelompok
kalian dalam suatu diskusi kelas yang dipandu oleh bapak/ibu guru!
Ajang Kreasi
Sikap simpati adalah suatu sikap yang ditujukan seseorang
sebagai suatu proses di mana seseorang merasa tertarik pada
perasaan pihak lain yang mendorong keinginan untuk memahami
dan bekerjasama dengan pihak lain. Sikap simpati dapat ditunjukkan
dalam bentuk perhatian, kepedulian, rasa ingin menolong, dan
sebagainya. Perasaan simpati hanya akan dapat berlangsung dan
berkembang dalam diri seseorang bila terdapat saling pengertian.
Mengembangkan sikap simpati terhadap para pelaku
penyimpangan sosial bukan berarti kita menyetujui perbuatan
mereka. Sikap seperti ini justru dapat kita gunakan untuk
menyadarkan perilaku mereka. Tentu saja cara penyampaiannya
dilakukan dengan tutur bahasa yang santun dan tidak berkesan
menggurui atau menghakimi. Cara-cara seperti ini pada umumnya
lebih mengena dan dapat didengarkan oleh mereka, karena mereka
merasa lebih dihargai.
Contoh sikap simpati yang dapat kita kembangkan terhadap
para pelaku penyimpangan sosial, antara lain, meliputi hal-hal
berikut ini.
1. Memberikan arahan berupa contoh-contoh dan dampak negatif
dari perbuatan menyimpang yang telah atau biasa mereka
lakukan, misalnya dampak negatif dari mabuk-mabukan atau
berjudi. Tentunya dengan bahasa yang bersahabat dan berkesan
akrab.
2. Menggali informasi tentang bakat dan kemampuan yang
dimiliki oleh para pelaku penyimpangan, kemudian memberi
motivasi agar mereka mau tergerak untuk mengembangkan
kemampuannya ke arah positif.
3. Tetap memberikan kepercayaan kepada mereka yang telah
dicap sebagai pelaku penyimpangan dengan cara ikut menyertakan
mereka ke dalam kegiatan-kegiatan kemasyarakatan.
4. Turut serta dalam upaya menyadarkan pelaku penyimpangan
yang berkaitan dengan penyalahgunaan obat-obatan melalui
pendirian pusat-pusat rehabilitasi atau penyuluhan-penyuluhan
tentang bahayanya.
Diskusikan pernyataan sikap berikut dalam suatu kelompok diskusi, kemudian lakukanlah
diskusi kelas untuk membandingkan jawaban dari tiap-tiap kelompok diskusi di kelasmu!
1. Sikap simpati macam apakah yang dapat kalian kembangkan jika menghadapi
teman atau saudara yang gemar berjudi?
2 Sikap simpati macam apakah yang dapat kalian kembangkan jika menghadapi
teman atau saudara yang gemar mabuk-mabukan?
3. Sikap simpati macam apakah yang dapat kalian kembangkan jika menghadapi
teman atau saudara yang sering terlibat perkelahian antarpelajar?
Ajang Kreasi
* Perilaku penyimpangan (deviasi sosial) adalah semua bentuk perilaku yang
tidak sesuai dengan norma-norma yang ada.
* Terjadinya perilaku penyimpangan karena dipengaruhi oleh beberapa hal.
* Berdasarkan kadar penyimpangannya bentuk penyimpangan dibedakan
menjadi penyimpangan primer dan penyimpangan sekunder
* Berdasarkan pelaku penyimpangannya bentuk penyimpangan dibedakan
menjadi penyimpangan individu, penyimpangan kelompok, dan penyimpangan
campuran.
* Berdasarkan sifatnya, penyimpangan ada yang bersifat positif dan ada
yang bersifat negatif.
* Berbagai penyakit sosial dalam masyarakat di antaranya adalah minuman
keras (miras), penyalahgunaan narkotika, perkelahian antarpelajar,
perilaku seks di luar nikah, perjudian, dan kejahatan (kriminalitas).
* Dampak penyimpangan sosial dapat dirasakan oleh pelaku dan juga orang
lain (masyarakat).
* Upaya pencegahan penyimpangan sosial dalam keluarga dan masyarakat
dapat dilakukan di lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan
masyarakat.
* Upaya pencegahan penyimpangan sosial dalam keluarga dan masyarakat
dapat dilakukan di lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan
masyarakat.
* Sikap simpati terhadap pelaku penyimpangan sosial harus dikembangkan
agar para pelaku penyimpangan sosial dapat dibina dan diarahkan sesuai
dengan norma yang berlaku di masyarakat.
Renungkanlah!
Perilaku atau tindakan yang tidak sesuai dengan nilai dan norma yang
berlaku di masyarakat disebut sebagai perilaku menyimpang. Perilaku menyimpang
dapat terjadi di lingkungan keluarga maupun masyarakat yang
sering disebut sebagai penyakit sosial. Perilaku penyimpangan dapat
merugikan diri sendiri maupun orang lain. Oleh karena itu kita harus
membentengi diri dengan keimanan agar tidak terjerumus dan terhindar dari
pengaruh negatif pergaulan di masyarakat, bertindak dan bertingkah laku
sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku, dan turut serta mengingatkan
pelaku menyimpang agar kembali ke jalan yang sesuai dengan norma yang
berlaku di masyarakat
A. Pilihlah jawaban yang paling tepat!
1. Pada dasarnya perilaku menyimpang yang dilakukan seseorang sebagai
anggota masyarakat adalah perbuatan yang tidak sesuai dengan ... .
a. undang-undang c. nilai dan norma
b. peraturan pemerintah d. konstitusi
2. Perilaku penyimpangan sosial dapat disebabkan oleh hal-hal berikut, kecuali
... .
a. ketidakadilan c. lingkungan pergaulan
b. kemiskinan d. pengaruh teman
3. Berdasarkan pelakunya, penyimpangan dapat dibedakan atas ... .
a. penyimpangan pribadi dan penyimpangan kelompok
b. penyimpangan individu dan sosial
c. penyimpangan individu, kelompok, dan campuran
d. penyimpangan anak dan penyimpangan dewasa
4. Berikut adalah akibat langsung yang dapat ditimbulkan dari perilaku
menyimpang, yaitu ... .
a. kemelaratan c. konflik sosial
b. keresahan d. kekacauan
5. Perilaku penyimpangan sosial pada dasarnya merupakan masalah yang
menjadi tanggung jawab ... .
a. penegak hukum
b. tokoh masyarakat
c. orang tua pelaku
d. seluruh anggota masyarakat
6. Unsur utama dalam upaya pencegahan perilaku penyimpangan sosial antara
orang tua dengan anak atau antara guru dengan murid yaitu dengan
mengembangkan ... .
a. komunikasi c. intensitas pertemuan
b. otoritas d. prestasi belajar
7. Faktor utama pencegah perilaku penyimpangan sosial di keluarga berada
di tangan ... .
a. anak c. orang tua
b. paman dan bibi d. kakek dan nenek
8. Berikut adalah sifat-sifat yang dapat dijadikan sebagai alat pencegah
perilaku penyimpangan sosial, kecuali ... .
a. kedisiplinan c. bertanggung jawab
b. ketaatan beribadah d. diktator
9. Salah satu dampak negatif dari perkelahian antarpelajar adalah ... .
a. terganggunya suasana belajar
b. pembatasan ekstrakurikuler
c. semakin ketatnya disiplin sekolah
d. terbatasnya kebebasan siswa
10. Penyalahgunaan narkotika dapat membawa akibat negatif antara lain ... .
a. membuat orang bertambah semangat
b. meningkatkan gairah hidup
c. mengganggu kesehatan fisik
d. meningkatkan produktivitas kerja
11. Termasuk contoh penyimpangan primer, yaitu ... .
a. kebut-kebutan di jalan, mabuk saat pesta, mencoret-coret tembok
b. kebut-kebutan di jalan, pencurian, perusakan
c. kebut-kebutan di jalan, menjambret, penculikan
d. kebut-kebutan di jalan, mabuk saat menyetir, tabrak lari
12. Penyalahgunaan narkotika dilarang oleh pemerintah, hal ini dikarenakan
... .
a. narkotika mahal harganya
b. dapat merusak sistem saraf
c. merupakan barang impor
d. dapat mengurangi stok medis
13. Pelaku dari penyimpangan primer mempunyai hubungan dengan masyarakat
sekitarnya yang ditandai dengan ... .
a. tidak ada halangan untuk kembali menjadi anggota masyarakatnya
b. adanya upaya pengasingan dari masyarakat sekitarnya
c. keinginan masyarakat untuk melenyapkannya
d. ketidakpuasan pelaku untuk bergaul kembali
14. Perilaku menyimpang yang termasuk sebagai tindak kriminalitas adalah ... .
a. kebut-kebutan kelompok
b. perampokan di bank
c. remaja yang mabuk
d. perjudian
15. Tawuran atau perkelahian antarpelajar mengandung sifat-sifat berikut ini,
kecuali .... .
a. solidaritas kelompok
b. hilangnya kesadaran
c. sasarannya jelas
d. merusak sportivitas
16. Beredarnya minuman keras di masyarakat menyebabkan banyaknya remaja
yang mengkonsumsinya, sehingga menjadi pemabuk. Kasus tersebut jenis
penyimpangan sosial ... .
a. individu c. sekunder
b. kelompok d. primer
Bab 6 Penyakit Sosial sebagai Akibat Penyimpangan Sosial dan Upaya Pencegahannya 171
17. Korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) sementara ini menjadi pusat perhatian
masyarakat untuk segera dibasmi. Dilihat dari kadar penyimpangan dan
pelakunya, termasuk bentuk penyimpangan ... .
a. primer-individu c. primer-kelompok
b. individual-kelompok d. sekunder-kelompok
18. Hal terpenting dalam upaya mencegah perilaku penyimpangan yang berupa
hubungan seksual di luar nikah adalah ... .
a. mengekang pergaulan remaja
b. menghukum berat bagi para pelakunya
c. memperketat lembaga sensor film
d. memperkuat kesadaran akan norma agama dan susila
19. Penyalahgunaan narkotika, alkoholisme, termasuk pada salah satu macam
penyimpangan sosial, yaitu ... .
a. kejahatan c. bentuk
b. perilaku seksual d. konsumsi berlebihan
20. Maraknya perjudian dapat memberikan dampak negatif bagi masyarakat
antara lain ... .
a. meningkatkan pendapatan perkapita
b. rakyat malas dan terbuai dengan khalayan
c. ekonomi hanya dikuasai oleh orang-orang kaya
d. hanya memperkaya bandar-bandar judi
B. Kerjakan soal-soal berikut!
1. Mengapa penyimpangan sosial dapat terjadi? Jelaskan pendapat kalian!
2. Berilah contoh perilaku menyimpang yang terjadi di lingkungan keluarga!
3. Mengapa kita harus menghindari minuman keras? Jelaskan alasan kalian!
4. Sebutkan dampak negatif dari penyalahgunaan narkoba!
5. Sebagian orang berpendapat bahwa berjudi merupakan sarana untuk
mencapai kekayaan. Setujukah kalian dengan pernyataan tersebut? Jelaskan
jawaban kalian!
6. Jelaskan perbedaan antara penyimpangan individual dengan penyimpangan
kelompok! Berilah masing-masing 3 contoh!
7. Sikap empati seperti apa yang akan kalian kembangkan terhadap pelaku
penyimpangan berupa perjudian yang berkembang di lingkungan kalian?
8. Mengapa penggunaan obat-obatan psikotropika tanpa petunjuk dokter
dilarang oleh pemerintah?
9. Bagaimana sikap kalian apabila siswa di sekolah kalian terlibat perkelahian
atau tawuran dengan siswa dari sekolah lain?
10. Jelaskan penyimpangan yang bersifat positif dan penyimpangan yang
bersifat negatif! Berikan contoh masing-masing!
***
Sumber : Sumber :
http://www.edu2000.org/portal/
Selasa, 23 September 2008
Tidak ada komentar:
Posting Komentar